Rabu, 18 Juli 2012

METODE PENENTUAN AWAL ROMADLON DAN AWAL SYAWAL

          Hampir setiap tahun ummat Islam di dunia khususnya di Indonesia dalam menentukan awal Romadlon dan awal syawal selalu ada perbedaan, yang berakibat membingungkan baik dikalangan kaum awam maupun dikalangan akademik. Di Indonesia biarpun ada kelompok - kelompok  yang menentukan tidak menggunakan Ilmu Hisab dan Ru'yat itu hanya satu dua saja, artinya sedikit sekali dan sepertinya apa yang dilakukannya tidak berpedoman pada hadits Nabi. Sedangkan di Indonesia yang menjadi Panutan adal dua kelompok besar  yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Dua kelompok inilah yang  pendapatnya akan menjadi pertimbangan masyarakat. Oleh karena pendapatnya berbeda, maka pemerintah perlu mengadakan sidang yang namanya Sidang Isbat, yang hasilnya akan dipakai rujukan oleh Hakim Agung untuk disiarkan kepada ummat Islam.
          Kita harus memaklumi hal tersebut, memang bulan Romadlon adalah Bulan Suci yang penuh Rahmat, bulan yang Agung dan bulan yang utama. Jadi untuk menentukannya harus serba hati-hati. Sehingga sangat penting untuk mengetahui kapan Romadlon di mulai dan kapan Romadlon di akhiri. Yakni dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim : "Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal, bila tertutup oleh awan maka sempurnakanlah bilangan Sya'ban menjadi 30 hari". Hadits ini masyhur dikalangan masyarakat. Hanya saja untuk menafsiri dan memahaminya  hadits tersebut ada perbedaan, khusunya dalam kata-kata rukyah, ada yang melihat dengan mata kepala dan ada yang cukup dengan memperhitungkan.

          Ada 16 (enambelas) metode untuk menyimpulkan kapan awal romadlon dan kapan satu syawal, yaitu : Al Khulashoh  Al Wafiyah, Ittifaq Dzatil Bainy, Al-Manak Nautika, Al Falakiyah, Tashilul Mitsal, Nurul anwar Asy - Syahru, Tsamarotul Fikar, Matlausaid, Manahijul Hamidiyah, Haqqiqi, Darrul Masquub, Sallamun Nayyiroin, Fath Al Rouf af Mannan, R. Qomarroin, Badi'ah Al Mitsal, Taqwim Awwal Qomariyah, New Comb, dan Badan Meteorologi Klimatologi  dan Geofisika (BMKG).  
          Yang perlu diingat oleh Ummat Islam bahwa penanggalan Hijriyah dalam satu bulan itu hanya dua yaitu 29 hari atau 30 hari.




                                                     gambar dari harian DUTA         
                             
                                             ====:notulis : mBah Sakrip:===